Minggu, 06 Mei 2012

fiqh-syahadah


"SYAHADAH"

Asyhadu berarti: “saya ber-syahadah”. Syahadah sendiri secara bahasa berarti pernyataan, janji dan sekaligus sumpah. Karena kata syahadah merupakan bentuk present continuos tebse (fi’il mudhori) maka pernyataan, janji dan sumpah seseorang yang telah bersyahadah tidak hanya berlaku pada detik diucapkan.
Tetapi juga untuk waktu selanjutnya, setiap detiknya menuntut pembuktian syahadah orang tersebut (senantiasa sedang berlangsung). Dengan melihat arti secara bahasa saja, kita mudah dapat merasakan betapa beratnya bobot perkataan “Asyhadu” yang diucapkan seseorang. Karena dia bukan hanya sekedar:perkataan saja, janji saja atau sumpah saja, melainkan ketiga-tiganya.
Hakikat Syahadah, Syahadah itu intipati dari Islam. Bila manusia sudah bersaksi bahwa Allah sebagai Tuhan, artinya bukan mengaku begitu saja, tetapi mengakui seluruh sifat kesempurnaan Tuhan. Bukan saja mengaku, tetapi mesti faham dan yakin setidak-tidaknya 20 sifat yang wajib bagi Allah. Kalau begitu barulah dia akan menyembah dan beribadah kepada Tuhan karena dia tahu dan faham bahwa Tuhan itu memang layak untuk disembah. Macamlah kita kenal seorang Raja yang ada kuasa, kita hormat kepada dia karena kita tahu dan faham bahwa dia patut dihormati.
 Tetapi kalau kita hanya mendengar saja orang berkata bahwa dia itu raja, kita tidak kenal betul, tentu susah bagi kita untuk hormat dan mengabdi kepadanya. Kalau kita kenal dia itu raja, ketika kita berhadapan dengan dia terasa kita sedang berhadapan dengan raja. Secara otomatik hati kita terasa lain.

Begitulah kalau kita faham bahwa Dia layak untuk menjadi Tuhan, maka akan terasa kebesaranNya Tanpa kefahaman tentang Tuhan, hati kita tidak akan terasa apa-apa. Beribadah atau tidak beribadah, menyembah atau tidak menyembah Tuhan, hati rasa sama saja. Patutnya bila manusia faham, sebagai hamba dia akan terasa satu perasaan luar biasa yang tidak dapat dicerita. Kalau kita mengakui bahwa Allah adalah Tuhan kita yang Maha Agung dan Maha Besar, tentu kita akan terasa Dia patut disembah dan kita patut beribadah kepadaNya. Bukan untuk Dia, tetapi untuk kebaikan kita dan manusia lainnya.
Ijazah Maiyah dan Syahadah Maiyah yang diberikan kepada beberapa orang yang terpilih adalah untuk meneguhkan 5 prinsip nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai tersebut adalah :
  • Kebenaran
  • Kesungguhan
  • Otensitas
  • Kesetiaan
  • Keikhlasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar