“ARTI PENTING MANUSIA BERBEDA DENGAN
ALAM”
Manusia merupakan makhluk paling sempurna yang pernah
diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan
suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Hal
ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Walaupun manusia berasal dari materi
alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda
dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia
Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari
adanya penundukan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan
karunia dari Allah SWT.
“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada
di langit dan di bumi semuanya.” (Q. S. Al-Jatsiyah: 13).
Dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah
karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat
(turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga
mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai
cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan
suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan
makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang
dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia
tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh
dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri
manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang
bersifat khusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan
dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan
dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki
rasa kasih sayang dan cinta.
Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk
natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia. Manusia
adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan: kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yang bebas – kepadanya dunia alam –world of
nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus
melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini.
Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu
kualitas seperti Tuhan. Manusia juga makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya
yang paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang
menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang
tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan
peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja,
tetapi mengamati apa yang ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab
dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan
memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke
dalam waktu yang tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yang
benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat
yang lebih mulia daripada eksistensi.
Manusia merupakan makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa
ia adalah satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas
kehadirannya sendiri; ia mampu mempelajari, menganalisis, mengetahui dan
menilai dirinya. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya
ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di
samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu
–quasi-miracolous– yang memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami
dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yang
tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yang
belum diberikan alam.
SUMBER:
http://esai-esai.blogspot.com/2011/09/arti-penting-manusia-berbeda-dengan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar