Selasa, 08 Mei 2012

FILSAFAT-“KEKUATAN AKAL (JIWA) BAGI MANUSIA”


“KEKUATAN AKAL (JIWA) BAGI MANUSIA”

Dalam melalui nikmat kehidupan yang indah ini, mencari-cari kekuatan sebuah perasaan dan kelemahan, setiap insan menginginkan kejayaan dalam hidupnya, lebih-lebih lagi kehidupan akhirat. Sebelum itu, haruslah kita mengenal diri sendiri, supaya tidak sesat dan terumbang ambing dalam membina sebuah impian kehidupan. Orang yang mengenal dirinya sendiri sahaja yang dapat memperbaiki dan meningkatkan dirinya disisi ALLAH. Memperbaiki apa yang lembah menjadi kuat dan kekurangan itu menjadi baik. Disini ana kongsikan cebisan artikel yang bertajuk Mengenal Kekuatan dan Kelemahan akal, jiwa dan perasaan yang dititipkan dalam sebuah buku bertajuk Ciri-ciri wanita yang membawa kesyurga.
Mengenal kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri sendiri adalah penting, supaya kita dapat melatih dan meletakkan diri sesuai pada tempat dan peranannya. Setiap manusia mempunyai tiga akekuatan dan kelemahan dalam diri yang perlu kenali satu persatu. Di antara Kekuatan Dan Kelemahan Itu Ialah Akal, Jiwa Dan Perasaan.
Hakekat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna daripada makhluk-makhluk lain. Berdasarkan observasi dan penyelidikan yang dilakukan oleh Plato (428-348 SM) mengungkapkan bahwa jiwa manusia terdiri atas 3 kekuatan yaitu:
1.      Akal sebagai kekuatan terpenting dari jiwa manusia, akal adalah bagian jiwa manusia yang merupakan kekuatan untuk menemukan kebenaran dan kesalahan. Dengan akal, manusia dapat mengarahkan seluruh aktivitas jasmani dan kejiwaannya, sehingga manusia mampu memperolah kehidupan yang lebih sejahtera.
2.      Spirit sebagai kekuatan penggerak kehiduan pribadi manusia. Spirit adalah kekuatan untuk menjalankan gagasan-gagasan yang telah diputuskan oleh akal melalui pemilihan alternatif gagasan. Dan
3.      Nafsu sebagai stimuli gerakan fisik dari kejiwaan dan merupakan kekuatan paling konkret dalam diri manusia. Nafsu ini terbentuk dari segenap keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan dengan fungsi-fungsi jasmaniah. Plato membedakan antara keinginan-kainginan yang berguna dan konstruktif dengan keinginan-keinginan yang tidak berguna dan merugikan.
Orang yang mempunyai kekuatan akal, ia amempunyai sifat-sifat khusus. Di antaranya ialah:
a.       Mampu berfikir tajam. Hasil fikirannya melahirkan pelbagai teori yang tidak terfikir oleh orang biasa. Dia boleh pula memahamkan orang lain teori penciptaanya itu samaada melalui menulis buku, memberi penerangan atau lain-lain.
b.      Berilmu. Kerana kekuatan akalnya lebih, dia senang mengingat ilmu-ilmu yang dipelajarinya. Bahkan dia mampu mencungkil ilmu-ilmu tersirat.
c.       Berhati-hati. Kerana kerajaman fikirannya, dia cukup berhati-hati supaya kerjanya tidak salah atau tidak menemui jalan buntu.
Kelebihan Orang Kuat Jiwa:
Orang yg jiwanya kuat ialah orang yang tahan lasak. Lebih-lebih kagi jika beriman dan terpimpin, menghasilkan sifat berani, yakin pada diri sendiri, pemurah, tabah, tahan uji, tidak berputus asa dan lain-lain.

Kelemahan Orang kuat jiwa:
Sebaliknya orang yang  jiwanya kuat, tapi lemah iman dan tanpa pimpinan, akan melahirkan sifat burul, seperti gopoh, boros(membazir), zalim (suka menindas), pemarah, sombong, pendendam, ujub, ego dan lain-lain.

Sumber:http://mujahidahpemburusyahid.blogspot.com/2011/04/mengenal-kekuatan-dan-kelemahan-akal_05.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar