“MANUSIA DALAM PANDANGAN FILSAFAT”
Manusia sesuai dengan kodratnya itu
menghadapi tiga persoalan yang bersifat universal, dikatakan demikian karena
persoalaan tersebut tidak tergantung pada kurun waktu ataupun latar belakang
historis kultural tertentu. Persoalan itu menyangkut tata hubungan atar dirinya
sebagai mahluk yang otonom dengan realitas lain yang menunjukkan bahwa manusia
juga merupakan makhluk yang bersifat dependen. Persoalaan lain menyangkut
kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk dengan kebutuhan jasmani yang nyaris
tak berbeda dengan makhluk lain seperti makan, minum, kebutuhan akan seks,
menghindarkan diri dari rasa sakit dan sebagainya tetapi juga sebuah kesadaran
tentang kebutuhan yang mengatasinya, menstrandensikan kebutuhan jasmaniah,
yakni rasa aman, kasih sayang perhatian, yang semuanya mengisyaratkan adanya
kebutuhan ruhaniah dan terakhir, manusia menghadapi problema yang menyangkut
kepentiangan dirinya, rahasia pribadi, milik pribadi, kepentingan pribadi,
kebutuhan akan kesendirian.
Namun juga tak dapat disangkan bahwa
manusia tidak dapat hidup secara “soliter”
melainkan harus “solider”,
hidupnya tak mungkin dijalani sendiri tanpa kehadiran orang lain. Belum lagi
manusia dalam konsep Islam mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat
berat yaitu “Abdul Allah “
(hamba Allah) satu sisi dan sekaligus sebagai “Kholifah fil Ardli” (wakil Allah di muka
bumi).
Dalam
pandangan klasik dan rasional tentang manusia faktanya manusia adalah makhluk yang
berakal. Menurut Plato akal adalah alat untuk mengarahkan budi pekerti.
Aristoteles juga berpendapat bahwa akal manusia adalah kekuatan yang tertinggi
dari jiwa dan merupakan kebanggaan dan keagungan manusia. Manusia menurut
pandangan ilmu Antropologi adalah homo sapien. Pandangan antropologi budaya
manusia adalah organisme sosio budaya. Pandangan ilmu psikologi manusia adalah
individu yang belajar.
Pandangan ilmu sosiologi manusia adalah animal
sociale (binatang yang bermasyarakat). Menurut Aristoteles ilmu politika
manusia sebagai animal politicon (binatang yang hidup berpolitik).
Pandangan ilmu ekonomi manusia adalah animal econominicus (binatang yang
terus berusaha memperoleh kemakmuran materil).
Manusia menurut pandangan filsafat
manusia adalah:
- Manusia seutuhnya (animal
symbolicum).
- Hewan yang mempunyai kemampuan
menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan pikiran sebagai milik
manusia yang unik (animal rationale).
- Hewan yang mempunyai kemampuan
untuk menggunakan simbol-simbol untuk mengkomunikasikan pikirannya (animal
sociale).
- Hewan yang mempunyai kemampuan
menggunakan simbol-simbol untuk menalar dan menyadari sebagai pribadi yang
menalar.
- Hewan yang mempunyai kemampuan
menggunakan simbol-simbol untuk mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan
suatu yang kreatif.
- Hewan yang mempunyai kemampuan
menggunakan simbol-simbol maka dapat mengadakan perbedaan moral.
- Hewan yang mempunyai kemampuan
menggunakan simbol-simbol dapat menyadari diri sendiri sebagai pribadi.
Sifat-sifat
manusia yang demikian harus dipahami oleh para pelaku pendidikan sebagai dasar
pengembangan proses pendidikan guna mencapai hasil sebagaimana diharapkan baik
untuk masa depan peserta didik itu sendiri maupun untuk pembangunan secara
luas.
Sumber: http://hapidzcs.blogspot.com/2011/11/hakikat-manusia-menurut-pandangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar